Selasa, 03 Juni 2014

GUNA dan CITRA



            Bangunan biar benda mati namun tidak berarti tak “berjiwa”. Rumah yang kita bangun ialah rumah manusia. Rumah selalu adalah CITRA sang manusia pembangunnya. Maka dalam membangun rumah atau bangunan lain, ada dua lingkungan masalah yang perlu kita perhatikan :

1.      Lingkungan masalah GUNA, dan

2.      Lingkungan masalah CITRA

    


       1.          
       1.1.   GUNA
    Lumbung padi dari minang, perihal efisiensi kegunaan maupun konstruksinya. Wadah padi tinggi di atas tanah, dinding cukup rapat menahan hujan dan cukup berlubang demi kelancaran ventilasi, atap sangat terjal dan kulit atap dari seng namun di zaman dulu atap dari ijuk. Konstruksi kerangka berbidang-bidang dinding yang tidak bertugas memikul beban, pada tiang, dibuat tidak sejajar melainkan melebar ke atas. Masih diperkuat lagi oleh sekur-sekur silang, keempat tiang berdiri di atas alas batu kerempeng, selain untuk menjaga kelembaban, hal ini dimaksudkan untuk kebal terhadap goncangan-goncangan gempa bumi. Sungguh suatu cara berkonstruksi yang bermutu tinggi dan berpengetahuan mengatasi alam yang sangat cerdas.


1.2.   CITRA
     Bentuk dan gaya bahasa lumbung padi Minang, laras terhadap alam sekitar. Alas sempit dan tubuh melebar semakin ke atas mencitrakan manusia Minang yang tidak berbudi rendah tetapi bagaikan asap gunung beraapi, membumbung dan semakin melebar ke atas. Citra manusia yang tidak tenggelam, tetapi yang dari kodratnya duduk dan berdiri di atas panggung namun melaraskan diri secara ikhlas dengan alam. Pada lumbung padi Minang dibentuk dengan luwes elegan, dihias seperti bahasa pantun atau kakawin. Citra jiwa yang mengerti keindahan, kewajaran, kejujuran, keluwesan, budi bahasa tinggi terungkap di lumbung ini. Balok dan batang-batang yang menunjuk alam sekitar dan manusia, lalu tiang dan atap dari sempit ke lebar menjulang tinggi bagaikan anak panah menunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa beserta nilai-nilai kebaikan dan keindahan hidup yang asli dan didambakan manusia.


2.       
2.1.   GUNA
   Perkataan “guna” menunjuk pada keuntungan, PEMANFAATAN (use, bahasa inggris) yang diperoleh. Guna dalam arti kata aslinya tidak hanya berarti bermanfaat, untung materiil belaka, tetapi lebih dari itu punya DAYA yang menyebabkan kita bisa hidup lebih meningkat. Bila udara panas, rumah bisa ber-GUNA, ber-DAYA guna karena di dalamnya tetap sejuk, suasana kerja bergairah, iklim pergaulan lebih enak, dan sebagainya. Bila malam dingin, di dalam rumah tetap hangat. Demikian tidur dapat nyaman dan sebagainya. Bila kita bekerja di dapur, maka makanan juga lebih lezat, karena cara kerja lebih menyenangkan dan sebagainya.

2.2. CITRA
   Citra sebetulnya hanya menunjuk suatu “gambaran” (image), suatu kesan penghayatan yang menangkap ARTI bagi seseorang. Citra gedung istana yang megah besar melambangkan kemegahan, kewibawaan seorang kepala Negara. Dan gubug reyot adalah cerita yang langsung menggambarkan keadaan penghuni miskin yang serba reyot juga keadaannya.
    Citra tidak jauh sekali dari guna, tetapi lebih bertingkat spiritiuil, lebih menyangkut derajat dan martabat manusia yang berumah. CITRA MENUNJUK PADA TINGKAT KEBUDAYAAN SEDANGKAN GUNA LEBIH MENUDING PADA SEGI KETRAMPILAN / KEMAMPUAN. Tetapi semua itu belum mengungkapkan dan menyinarkan sesuatu yang paling menjadi ciri kemanusiawian manusia yang diam dalam rumah yakni, segi kebudayaannya, segi spiritualnya.

          Keindahan yang dicipta alam adalah keindahan ontologis, keindahan yang dirasakan oleh manusia bila memandang semua itu dalam penghayatan mistik, ontologis, ataupun campurannya. Semisal batu koral dan bunga.  











     tidak selalu gudang harus berbentuk asal bisa dipakai, tempat kotor, murah-murahan saja ; seolah olah murah ekonomis identik dengan buruk. Contoh disamping menunjukkan gudang dapat ekonomis, tetapi indah. Bentuk dan fungsi, keindahan dan kegunaan bersatu dalam satu wujud yang efektif maupun ekspresif.





"Monsatto-House of the future", Disneyland 9 Calif, USA. dibuat dari plastik. Lihatlah konsekuensi bahan pada bentuk. Rencana ini merupakan pertanda, bahwa zaman teknologi modern membawa perubahan-perubahan pula pada pada prinsip-prinsip berasitektur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar